Pernahkah kita berfikir, untuk apa sebenarnya kita hidup di Bumi?
Apakah hanya sekedar untuk mencari makan? Menikmati pemandangan? Atau bahkan
hanya sekedar numpang menghirup udara doang?
Semua telah dijawab oleh Allah dalam kalamNya, yakni Al
A’raaf Ayat 74
وَاذْكُرُوا
إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِي الْأَرْضِ
تَتَّخِذُونَ مِنْ سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ الْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ
فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا فِي الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ
“Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu
pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat
bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan
kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat
Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.”
Allah
telah menegaskan pada hambaNya bahwa kehidupan manusia dibumi ini bertujuan
untuk menjadikan mereka sebagai khalifah (pemimpin). Sebagai pemimpin, sudah
selaknya kita berusaha menyejahterakan apapun yang telah diciptakan Allah di
muka bumi ini.
Mengenai apa saja yang harus kita lakukan untuk
menjaga dan melindungi bumi sepertinya sudah sangat banyak pembahasan mengenai
hal tersebut. Tanpa pembelajaran ataupun pemberitahuan sudah sewajarnya kita
mengetahui apa saja yang baik dan apa yang berdampak buruk bagi kehidupan bumi
saat ini ataupun seterusnya.
Namun, ada beberpa hal sangat sederhana yang dapat
kita lakukan untuk membantu bumi kita tercinta ini agar tetap lestari. Tapi,
sayangnya hal-hal tersebut malah tanpa sengaja kita tinggalkan. Sebagaian besar
dari kita juga menganggap bahwa hal tersebut tidak membawa dampak apapun bagi
kelestarian bumi dan isinya.
Oleh karena itu, mari kita bahas Kembali beberapa
hal yang sangat sederhana tersebut :
1. Membawa Botol Minum
Saat kita ke kampus, atau pergi
bersama keluarga, coba untuk membawa tempat minum atau tumbler
sendiri.Kalau di kampus ada tempat pengisian air minum seperti tap
water atau air galon, kita bisa mengisi ulang disitu.Kalau
memang harus membeli air minum, lebih baik kita meminta tolong pada penjualnya
untuk menaruh minuman ke dalam tempat minum yang kita bawa.
2. Menggunakan Sedotan Selain Plastik
Bentuk sedotan plastik yang
panjang bisa berbahaya bagi teman-teman kita di laut.Apalagi sedotan plastik
selalu dibuang setelah dipakai.Kita bisa menggantinya dengan membawa sedotan
yang terbuat dari bahan aluminium, kaca, atau bambu.Kalau tidak, kita bisa
mengganti kebiasaan dengan minum tanpa menggunakan sedotan.
3. Membawa Wadah Tempat Makan dan
Tas Kain
Membawa tempat makan sendiri juga
bisa kita gunakan untuk membeli makanan yang biasanya dibungkus dengan plastik
sekali pakai.Kalau kita membawa bekal camilan, juga lebih praktis di dalam
tempat makan tersebut.Tidak ada salahnya berjaga-jaga dengan membawa tas kain.Apalagi
sekarang sudah banyak tas lipat yang bisa kita bawa di dalam tas ransel.Ini
berguna kalau tiba-tiba kamu harus membawa sesuatu yang biasanya ditaruh di tas
plastik.Misalnya saat kita mampir ke minimarket bersama teman ketika
jalan-jalan.Kita juga bisa menggunakan tas kain untuk membawa tempat makan,
tempat minum, dan sedotan sendiri.
Hal semacam ini juga sudah mulai
diterapkan oleh sebagian pusat perbelanjaan. Beberapa pusat perbelanjaan
tersebut sudah tidak menyediakan kantong plastik, hanya menyediakan kantong
kain/ tas kain.
Usaha yang sering disebut dengan
diet plastik tersebut mereka lakukan untuk membantu kelestarian alam, dengan
cara mengurangi sampah plastik yang sangat sulit di olah oleh tanah. Lalu
diganti dengan tas kain yang lebih ramah lingkungan dan juga lebih hemat karena
dapat dipakai berkali-kali.
Mudah sekali bukan?
Selamat Hari Bumi.
Mari menjadi hamba yang taat,
agar bumi kita kuat, tuk ciptakan kehidupan yang sehat.
Semoga beberapa hal sederhana
tadi bisa kita lakukan dan terapkan untuk ikut menjaga kelestarian bumi
tercinta ini. Selain itu, tugas yang di amanhkan oleh Allah kepada kita untuk
menjadi khalifah fil ardh juga dapat terlaksana dengan baik. Amiiin.
Waallu a’lam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar